Sabtu, 05 Mei 2012

"Tak Mau Dihempas Angin, Jadi Rumput Saja"
 Kampanye Golka
MEDIA INFORMASI - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan tidak ada masalah internal partainya. Seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat provinsi dan kota/kabupaten se-Indonesia, kompak mendukung.

Meski begitu, diakuinya, memang ada pihak-pihak tertentu di luar itu yang sengaja menciptakan opini bahwa sedang ada masalah di dalam organisasi partai kuning itu. Namun, hal itu wajar karena Golkar sebagai partai populer.
"Banyak yang menggoda (kesolidan Partai Golkar). Ada yang menciptakan (situasi) seolah Golkar pecah," ujarnya saat membuka Rapat Kerja Daerah Partai Golkar Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 5 Mei 2012.

Tetapi, imbuhnya, hal itu bukan masalah bagi Partai Golkar. Ia menganalogikan partainya seperti pohon yang dihembus angin. "Kalau tidak mau dihempas angin, lebih baik jadi rumput. Tapi, rumput diinjak-injak," ujarnya.

Semua media massa sekarang juga menyorot pencapresan Partai Golkar. "Itu yang terjadi sekarang. Kalau partai lain, tidak dilihat (disorot). Itu tanda Golkar makin populer, makin kuat. Jadi iklan gratis juga bagi Golkar," tuturnya.

Ia secara khusus menyinggung seorang kader Golkar di Aceh yang menyoal mekanisme penetapan capres dari Partai Golkar. Bahkan, mengklaim mengatasnamakan DPD II Partai Golkar se-Indonesia. Padahal, dia melanjutkan, DPD II atau pun DPD I se-Indonesia telah mendukung sepenuhnya hasil keputusan Rapimnas II tahun 2011.

"DPD Golkar Aceh pun, sudah menyatakan mendukung. Artinya, memang tidak ada masalah (di internal Partai Golkar)," paparnya. Jika masih ada yang menyoal mekanisme pencapresan, Aburizal menyarankan untuk membaca kembali keputusan-keputusan Rapimnas II. Sebab, hal itu merupakan konstitusi partai yang dihasilkan dari forum tertinggi kedua setelah Munas.

Jumat, 04 Mei 2012

Sutan Bhatoegana Tak Kecewa dengan Angie
Sutan Bhatoegana
MEDIA INFORMASI – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, hari ini menemui Angelina Sondakh. Ia menjenguk tersangka kasus suap pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet dan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional tersebut, di Rumah Tahanan KPK. 

Ia mengaku memberikan dukungan dan menunjukan simpati kepada Angie yang juga sesama kader Demokrat. Anggota Komisi Energi itu berharap Angie bisa tabah menghadapi kasusnya.

“Saya hanya menyampaikan bagaimana cara kita bersimpati kepada beliau. Beliau harus tabah menghadapi semua itu saja,” kata Sutan di kantor KPK, Jakarta, Jumat 4 Mei 2012.

Sutan juga menceritakan kedekatannya dengan Putri Indonesia tahun 2001 itu. Ia mengaku yang menerima Angelina masuk ke dalam Partai Demokrat  berkat ajakan Sys NS, yang tak lain salah satu deklarator Partai Demokrat.

Namun, ketika kini Angie terseret kasus korupsi dan ditahan KPK, Sutan mengaku tidak kecewa. Ia justru memberikan dukungan moril kepada istri mendiang Adjie Massaid dalam menghadapi kasusnya.

"Dia (Angie) mengatakan kepada saya, 'ternyata politik begini seram ya bang'. Saya bilang ini saya dulu di DPR tahun 2004-2005 sudah hampir mau keluar saya. Untung saja Prof Ihsan Tanjung bilang lebih bagus pak Sutan berteriak di dalam masih ada yang dengar, daripada di luar. Kita perbaiki dari dalam," katanya.

Kamis, 03 Mei 2012

Dua Konsep Dasar Aburizal Jika Jadi Capres
 Aburizal Bakrie
MEDIA INFORMASI - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memiliki dua konsep dasar jika dirinya nanti maju sebagai calon presiden (capres). Dua konsep tersebut adalah kemandirian dan kesejahteraan.

"Untuk jadi capres tentu ada saya punya konsep, yaitu Indonesia yang mandiri dan Indonesia yang sejahtera," ujar Ical menjawab pertanyaan seorang kader Golkar asal Kalimantan Selatan di kediamannya di Jakarta, hari ini.

Mandiri, kata Ical terkait kemandirian ekonomi yang tidak bergantung asing dan ekonomi yang kuat. Mandiri juga menyangkut aspek pertahanan bangsa.

"Kita harus jadi bangsa besar dan kuat, sehingga tidak ada bangsa lain yang berani mengatakan kita Indon," ujarnya.

Kini Ical mengaku sedang menggodok konsep ekonomi dengan para tokoh dan pakar ekonomi. Salah satu contohnya adalah saat focus group discussion dengan tokoh-tokoh ekonomi di DPP Partai Golkar kemarin.

Selain itu, Ical juga merumuskan konsep kesejahteraan yang fokus pada mengangkat kalangan miskin. Pemerataan kesejahteraan dan pembangunan akan diusahakannya sampai ke pelosok negeri.

Ini akan diselaraskan dengan konsep perekonomian yang sedang di susun. Dia mengatakan Indonesia harus menjadi negara kesejahteraan sebagaimana amanat konstitusi.

"Jangan pertumbuhan tinggi tapi yang tinggi hanya pendapatan orang-orang kaya saja. Yang penting pendapatan orang-orang miskin bisa meningkat dengan cepat," ujarnya.

Hal itulah, kata Ical yang akan ditawarkan Partai Golkar pada masyarakat. Dia optimistis dengan konsep jelas dan perjuangan kader, maka kemenangan pemilu legislatif dan pilpres akan ada di pihaknya.

"Insya Allah kami berjuang untuk kemenangan partai, untuk kemenangan presiden. Tapi tujuannya bukan itu. Ini untuk legitimasi mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Rabu, 02 Mei 2012

Anas: Belum Waktunya Demokrat Bicara Capres
Anas Urbaningrum (Foto: Koran SI)
Anas Urbaningrum
GARUT - Meskipun beberapa parpol telah mendeklarasikan calon yang akan diusung dalam Pilpres 2014, namun Partai Demokrat menganggap, saat ini, bukan waktu yang tepat.

"Sekarang belum waktunya PD bicara Capres dan Cawapres. Kalau partai lain sudah bicara dan menyiapkan diri, kami menghormatinya," kata Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Rabu (02/05/2012).

Alasan Partai Demokrat belum mendeklarasikan Capres karena menganggap masih terlalu dini. Momentum Pemilu masih dua tahun lagi.

"PD itu sudah tegas posisinya, sikapnya. Tahun 2010-2013 adalah tahun kerja keras. Tahun 2014 adalah tahun politik. Karena itu PD akan membicarakan soal Capres dan Cawapres nanti 2014," jelasnya.

Lebih lanjut, Anas mengungkapkan bahwa Capres yang akan diusung oleh Partai Demokrat akan dideklarasikan setelah masa pemilu legeslatif berakhir.

"Kami berkeyakinan bahwa Capres resminya pasti akan muncul setelah Pileg 2014. Karena siapa yang berhak mancalonkan itu pasti terkait dengan hasil Pileg," tandasnya.

Selasa, 01 Mei 2012

Hanura Mantap Usung Wiranto pada Pilpres 2014
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto
MEDIA INFORMASI - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Yuddy Chrisnandi, menegaskan posisi partainya dalam pemilu Presiden 2014 mendatang. Menurut Yuddi, satu-satunya nama yang akan mereka dorong dalam bursa pemilihan kepala negara adalah Wiranto, ketua umum mereka.

“Kami pecaya dan  meyakini bahwa Pak Wiranto salah satu orang yang dibutuhkan bangsa ini,” kata Yuddy saat ditemui  di Kantor DPP Hanura, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 30 April 2012.

Yuddy mengklaim jika Wiranto memiliki syarat untuk menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden di negeri ini. Namun sayangnya, ujarnya, tidak semua masyarakat mengetahuinya.

“Pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini adalah pemimpin yang berintegritas, yang mampu mewujudkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan dan bisa diteladani. Kami melihat nilai-nilai seperti ini ada dalam diri Pak Wiranto,” cetusnya.

Ditanya apakah partainya tidak kapok mengusung mantan Panglima TNI itu karena sudah dua kali kalah dalam pemilu, Yuddi mengatakan tidak. Dia mengemukakan dalam politik selalu ada kesempatan setelah kekalahan.

“Selama kesempatan masih ada, politisi itu masih sehat serta masih memiliki daya juang, boleh-boleh saja. Pak JK maju lagi, Pak Prabowo, Ibu Mega bahkan akan maju lagi. Tinggal bagaimana keputusan rakyat nantinya,” ucapnya.

Senin, 30 April 2012

FITRA: Anggaran Plesiran DPR Naik Rp3,4 M
Anggota DPR tertangkap kamera sedang berbelanja di Berlin, Jerman (PPI Berlin)
MEDIA INFORMASI - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat ada kenaikan dalam anggaran plesiran anggota DPR pada 2012. Jika pada 2011 anggaran plesiran anggota DPR sebesar Rp137,4 miliar, maka pada 2012 anggarannya menjadi Rp140,8 miliar.

"Berarti dari tahun 2011 ke tahun 2012, kunjungan plesiran DPR ke luar negeri mengalami kenaikan sebesar Rp3,4 miliar," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok sky khadafi, dalam keterangannya, Senin 30 April 2012.

Uchok menjelaskan, alokasi anggaran plesiran DPR ini sudah termasuk asuransi perjalanan kunjungan kerja Luar negeri sebesar Rp861 juta, dan biaya visa kunjungan kerja luar negeri sebesar Rp1,4 miliar. Sedangkan alokasi anggaran kunjungan plesiran DPR untuk tahun 2011 sebesar Rp137 miliar, sudah termasuk asuransi perjalanan kunjungan kerja luar negeri sebesar Rp674 juta, dan biaya visa kunjungaan kerja luar negeri sebesar Rp1,6 miliar.

Menurut Uchok, naiknya alokasi anggaran plesiran anggota DPR ini disebabkan setiap pembentukan atau pembahasan RUU, alokasi anggaran untuk kunjungan kerja luar negeri mulai dari komisi I sampai XI dan baleg, rata-rata dipatok Rp3,2 miliar. Padahal, untuk tahun 2011, hanya sebesar Rp1,7 miliar per komisi atau untuk satu alat perlengkapan.

"Jadi, alokasi anggaran total untuk pembentukan atau pembahasan RUU di DPR mulai Komisi I sampai XI, ditambah Baleg, untuk tahun 2012 sebesar Rp39,2 miliar, dan untuk tahun 2011 hanya sebesar Rp22,3 miliar," jelasnya.

Meski demikian, Uchok mengakui ada pengurangan alokasi anggaran kunjungan luar negeri untuk pengawasan pelaksanaan undang-undang dan pengawasan kebijakan pemerintah sebesar Rp18,2 miliar. Pada 2012, anggaran tersebut sebesar Rp27,3 miliar dari anggaran tahun 2011 sebesar Rp45,5 miliar.

"Jadi, dari jumlah total anggaran plesiran sebesar Rp140 miliar, anggota dewan mempergunakan taktik seperti anggaran kunjungan luar negeri untuk pembentukan atau pembahasan RUU mereka naikan. Sedangkan alokasi anggaran kunjungan luar negeri untuk pengawasan Pelaksanaan undang-undang dan pengawasan kebijakan pemerintah mereka turunkan anggarannya," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Uchok, Fitra meminta kepada Sekretariat Jenderal DPR memangkas semua alokasi anggaran perjalanan luar negerinya. Karena masih ada waktu untuk melakukan revisi anggaran DPR hingga 12 Oktober 2012.

"Kalau DPR tidak melakukan revisi anggaran plesiran ke luar negeri, dan kunjungan luar negeri tetap besar, maka akan membuat masyarakat tidak suka sama anggota dewan seperti banyak penolakan masyarakat ketika anggota dewan berkunjung ke luar negeri," ujarnya.

Minggu, 29 April 2012

Pelat Nomor Palsu Anas Urbaningrum
Mobil Anas Urbaningrum
MEDIA INFORMASI - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terlihat turun dari mobil Innova hitam dengan plat nomor B 1716 SDC, ketika menemani istrinya Athiyyah Laila, menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sedangkan, di saat yang lain, Anas juga terlihat menggunakan mobil lain dengan nomor polisi yang sama. Ketika itu Anas menghadiri sebuah acara Partai Demokrat di Cibubur dengan menggunakan Vellfire, 12 Maret lalu.

Setelah dilakukan pengecekan ke layanan SMS 1717 Polda Metro Jaya, ternyata nomor itu belum terdaftar alias nomor palsu. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga memastikan no B 1716 SDC di kedua mobilnya adalah palsu.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, untuk mobil jenis Toyota Vellfire hitam, pelat yang asli adalah B 69 AUD. Mobil itu terdaftar tahun 2010 atas nama Wasith Su Ady, beralamat di Cempaka Baru, Jakarta Pusat. Rikwanto mengatakan mobil itu benar milik Anas.

Sedangkan untuk Kijang Innova, pelat nomor aslinya adalah B 1584 TOM atas nama Irmansyah dengan  alamat Jalan Mawar Merah, Malaka Jaya, Jakarta Timur.

"Jadi nomor polisi ganda yang digunakan B 1716 SDC, adalah inisiatif sopirnya sendiri, dengan alasan Anas Urbaningrum sering dikenali atau diikuti orang," ujar Rikwanto, Minggu, 29 April 2012. Dikatakan Rikwanto, Direktorat Lalu Lintas Polda sudah meminta kepada pemilik mobil untuk memakai kembali nomor polisi yang semula.