"Wanita Emas": Kerugian Saya Tak Terhitung
Ketertarikan "Wanita Emas" untuk ikut bersaing dalam bursa DKI 1 bermula ketika Didik Suprianto, Sekjen DPP PDP, mengenalkan Hasnaeni dengan para petinggi partai non-parlemen untuk membicarakan kemungkinan Hasnaeni diusung sebagai cagub atau cawagub DKI.
Partai politik non-parlemen yang menamakan diri Koalisi Bersatu (KB) DKI Jakarta terdiri dari 25 partai non-kursi (yang tidak memiliki kursi di DPRD DKI). Koalisi ini dibentuk dari hasil dari 9,032 persen perolehan suara dalam Pemilu 2009 lalu di wilayah DKI Jakarta.
Hasnaeni tak langsung mengiyakan ajakan Didik. Ia masih memikirkan sejumlah pertimbangan. Tetapi, pihak Didik terus berusaha menghubungi hingga akhirnya Hasnaeni menganggukkan kepala.
"Mereka ingin bertemu di rumah saya. Itu tidak langsung saya terima. Tetapi, setelah berkali-kali mereka hubungi saya, akhirnya saya terima. Pak Didik juga meminta dan memohon karena partai koalisi non-parlemen mau mendukung saya," ujar Hasnaeni.
Hingga berita ini diturunkan, Bambang R Ahmad selaku Ketua Umum Koalisi Bersatu DKI Jakarta yang mengumpulkan 24 partai non-parlemen di DPRD DKI Jakarta belum dapat dikonfirmasi.
Namun Syarif, juru bicara Koalisi Partai Bersama, membantah tudingan Hasnaeni yang mengatakan pengalihan dukungan dari Hasnaeni kepada pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono.
Menurut dia, tidak ada yang membelot. "Sampai saat terakhir pendaftaran, kami tetap mendukung, tapi tidak ada partai yang mau, bagaimana lagi? ujar Syarif seraya menyebut jumlah perolehan suara partai non-parlemen itu lebih kurang 6,5 persen, jauh di bawah syarat yang ditetapkan KPUD Jakarta untuk mengajukan calon, minimal 15 persen